Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
ASNiC Novel: Sinopsis Novel Layar Terkembang

Mau duit?

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Rabu, 07 Desember 2016

Sinopsis Novel Layar Terkembang

Layar Terkembang menceritakan tentang dua bersaudara yang memiliki sifat yang sangat berbeda bagaikan siang dan malam. Sang kakak, Tuti, adalah seorang guru sekaligus aktivis pergerakan wanita. Sifatnya yang serius dan teliti berbanding terbalik dengan adiknya Maria. Maria adalah gadis yang ceria, terbuka dan menikmati hidup apa adanya. Meskipun begitu, mereka hidup rukun dan saling menyayangi.
Suatu hari Tuti dan Maria dipertemukan dengan seorang mahasiswa sekolah Tabib Tinggi (Sekolah Kedokteran) yang bernama Yusuf. Perkenalan yang sebentar dan tidak disengaja itu ternyata sangat membekas di hati, terutama bagi Yusuf. Tanpa disadari, dirinya tertarik dengan Maria hingga semenjak itu ia rajin menjemput Maria untuk berangkat bersama ke sekolah dan mengunjungi rumahnya untuk sekadar bertemu.
Ketika Yusuf pulang ke kampung halamannya di Sumatera untuk berlibur, ia merasa ada ruang hampa di dalam hatinya. Tapi begitu ia menerima surat dari Maria yang sedang berlibur di rumah saudaranya di Bandung, ruang yang kosong itu langsung terisi kembali. Saat itu juga ia memutuskan untuk menyusul Maria ke Bandung.
Maria yang tidak menyangka akan kedatangan Yusuf, terkejut dan tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya melihat pemuda yang akhir-akhir itu selalu ada di pikirannya. Akhirnya dua remaja yang saling menyukai dalam diam itu memutuskan untuk berjalan-jalan melihat keindahan air terjun Dago sekaligus melepas rindu karena tidak bertemu satu sama lain selama beberapa waktu.
Tak bisa dipungkiri, hati Yusuf sudah tidak bisa lagi menahan perasaannya kepada gadis manis itu dan akhirnya ia dengan pelan tapi pasti menyuarakan isi hatinya. Maria yang memang sudah menunggu-nunggu perkataan Yusuf itu tidak menolak dan mereka pun menjadi sepasang kekasih.
Seperti pasangan-pasangan kekasih lainnya, Maria sedang dimabuk cinta. Dirinya tak dapat henti-hentinya memikirkan Yusuf dan mengingat-ingat kembali perjalanan mereka di Dago. Pikirannya yang sedang kalut itu membuat dirinya menjadi suka melamun dan pelupa. Hal ini dimanfaatkan Rukamah, saudara mereka, untuk menjahilinya. Tuti pun terkadang ikut tertawa melihat perubahan drastis dari adiknya itu.
Namun lama kelamaan Tuti menjadi kurang setuju dengan sikap adiknya yang terlalu mencintai kekasihnya itu. Menurutnya seorang wanita tidak boleh terlalu bergantung dengan pria sehingga tidak akan dibodohi. Adiknya yang mendengar nasehat tersebut menjadi tersinggung dan akhirnya mereka terlibat adu mulut.
Maria merasa pandangan Tuti harus diubah. Ia menyinggung tentang masa lalu percintaan kakaknya yang gagal menjalin hubungan dengan Hambali meski sempat bertunangan. Kegagalan itu disebabkan karena Hambali merasa Tuti tidak peduli dengan dirinya. Sedangkan Tuti sendiri sebenarnya butuh seseorang yang dapat mengerti dan mendukung cita-citanya sebagai aktivis pergerakan wanita.
Semenjak bertengkar dengan Maria, sikap Tuti menjadi berubah. Dirinya merasa sepi dan hampa karena di satu sisi dirinya sudah jarang mengobrol dengan Maria yang sibuk dengan Yusuf. Padahal adiknya itu adalah salah satu orang yang menjadi teman obrolnya selama ini. Di satu sisi dirinya mau tidak mau mengakui bahwa diam-diam ia cemburu dan iri hati karena melihat adiknya yang sukses menjalin hubungan percintaan sedangkan ia sendiri selalu gagal karena prinsip-prinsip yang dipegang teguh olehnya.
Selama beberapa waktu Tuti mengalami perang batin yang sangat melelahkan karena ia tidak dapat henti-hentinya memikirkan masa lalunya. Pendiriannya juga menjadi goyah dan sering kali ia melamun dan termenung. Bahkan terkadang karena terlalu banyak pikiran, Tuti menjadi lemah dan hilang tenaga.
Namun perlahan tapi pasti pola pikir Tuti mulai berubah. Ditambah lagi muncul sosok pemuda yang lembut dan bersahaja yaitu Supomo guru muda yang baru enam bulan kembali dari Belanda yang ternyata jatuh hati kepadanya. Kehadiran Supomo ini membuat pikirannya kalut karena sesungguhnya Tuti ingin menerima cinta Supomo, tapi ia masih terbayang-bayang akan prinsip hidupnya sebagai wanita tangguh. Sehingga setelah mempertimbangkan masak-masak, Tuti memutuskan untuk menolaknya. Dirinya tidak mau menerima Supomo hanya karena ketakutan menjadi seorang perawan tua.
Di tengah-tengah ketidakjelasan pikiran dan batinnya tersebut, Tuti harus menerima kenyataan yang pahit. Maria terserang penyakit malaria dan TBC. Begitu lemah dan parah kondisinya hingga harus dirawat di luar Jakarta. Wiriatmaja, ayah mereka, Tuti dan Yusuf sangatlah terpukul mengetahui hal ini, mengingat Yusuf dan Maria sudah bertunangan dan hendak melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Tapi apalah daya, Maria yang lincah dan ceria itu harus menghabiskan waktunya di rumah sakit.
Tuti yang sudah lebih terbuka itu bahkan rela meninggalkan kongres organisasinya demi menjenguk Maria yang hari demi hari makin lemah fisiknya. Yusuf dan Tuti sebenarnya sudah mulai khawatir dengan kondisi Maria tersebut. Tapi mereka tetap berpikir positif dan memberi Maria semangat. Maria sendiri sudah pasrah dan terkadang dirinya berpikir yang bukan-bukan, tapi ia masih terus memotivasi dirinya sendiri dan berjuang sampai akhir.

Seringnya mereka bersama-sama pergi menjenguk Maria, perlahan-lahan tumbuh tali persaudaraan yang lebih erat dari sebelumnya di antara Yusuf dan Tuti. Mendekati ajalnya, Maria berpesan kepada Yusuf dan Tuti bahwa ia ingin kakak dan tunangannya itu menikah sebab ia tidak rela orang yang dicintainya itu mencari orang lain. Akhirnya Yusuf dan Tuti menyanggupinya dan ternyata itu benar-benar permintaan terakhir Maria sebab nyatanya itulah kehendak Yang Mahakuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar