Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
ASNiC Novel: Pengalaman Ikut Lomba Nasional Part 1

Mau duit?

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Rabu, 07 Desember 2016

Pengalaman Ikut Lomba Nasional Part 1

Jurnalistik menjadi minat aku semenjak SMP dan aku tidak pernah menyangka bahwa minatku ini akan memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi hidupku. Ekskur jurnalistik kelas 8 mendapat undangan untuk mengikuti lomba jurnalistik se-DKI Jakarta.
Namun dari antara kami semua, hanya 4 orang yang bersedia ikut yaitu aku, Gitta, Sandrine, dan Hanna. Kami membuat sebuah buletin selama liburan kenaikan kelas dan mengirimkannya ke Dinas Pendidikan. Saat itu kami benar-benar tidak menyangka dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ketika sedang ulangan mid kelas 9, Gitta memberi tahuku bahwa kami akan mengikuti lomba di Solo. Awalnya aku mengira kami hanya akan mengirimkan karya kami ke Solo, namun dugaanku ternyata salah.
Pada tanggal 1 Oktober 2015, salah satu guru Bahasa Indonesia-ku yaitu Bu Erna tiba-tiba datang ke kelasku dan meminta kartu pelajarku. Aku penasaran untuk apa kartu pelajar tersebut dan pertanyaanku dijawab dengan 4 kata: “Kamu akan ke Solo.”
Aku langsung melongo dan sama sekali tidak menyangka. Ternyata kami ditunjuk sebagai wakil dari provinsi DKI Jakarta, yang secara tidak langsung berarti kami menjadi pemenang di tingkat provinsi. Otomatis kami akan lomba kembali di tingkat nasional yaitu Lomba Karya Jurnalistik Siswa 2015.
Surat pemberitahuan lomba sudah dikeluarkan oleh Dinas dan aku sedikit kaget melihat tanggal lombanya karena lomba itu diadakan saat kelas aku akan retret. Saat itu aku bimbang, memilih retret atau lomba. Namun aku pikir ini merupakan kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan sehingga aku akhirnya memilih lomba. Lomba kali ini hanya boleh diikuti oleh 3 orang tiap tim sehingga terpaksa Sandrine tidak ikut namun tetap membantu kami selama di sana.
Selain itu lomba dilaksanakan tanggal 5-9 Oktober 2015 yang berarti tinggal 4 HARI LAGI. 4 hari lagi bayangkan... sedangkan kami belum ada persiapan sama sekali dan itu sempat membuat kami khawatir.
Salah satu yang perlu kami siapkan untuk lomba adalah presentasi mengenai buletin yang kami buat. Lalu dengan waktu yang amat singkat, kami bekerja keras membuat presentasi dan berlatih mempresentasikannya. Saat persiapan itu, kami diberi tahu bahwa semua biaya, yaitu biaya transportasi dan akomodasi dibiayai oleh mereka. Kami sempat kaget karena berarti kami tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Malam sebelum hari keberangkatan, perasaanku campur aduk antara cemas dan takut karena akan bertemu dengan peserta dari seluruh Indonesia. Tapi aku juga sudah tidak sabar karena ingin merasakan rasanya mengikuti lomba tingkat nasional.






Lalu hari itu tiba juga. Tanggal 10 Oktober kami terbang ke Solo dari bandara Soekarno-Hatta dan perjalanan luar kota kali ini terasa berbeda karena untuk pertama kalinya aku naik pesawat dengan teman dan guru.
Singkat cerita, kami tiba di sana dan langsung diuji kesabarannya karena harus menunggu sekitar 4 jam untuk masuk ke kamar hotel, seluruh peserta lomba menginap di Hotel Sunan, Solo. Hari pertama kami masih sekadar berkenalan dengan peserta dari provinsi lain.
Tapi saat hari pertama saja, aku sudah mengalami kejadian yang bisa dibilang cukup buruk. Jadi saat aku pergi ke toilet, aku tidak bisa keluar karena kunci pintunya sudah aus dan letak toiletnya di pojok gedung dan aku lupa membawa HP sehingga aku sangat panik. Untung saja akhirnya aku bisa membuka pintunya dengan menggunakan sedikit trik. Selain itu aku nyaris terjepit lift dan itu sangat mengerikan, untung saja Hanna dengan sigap menekan tombol untuk menahan pintu.

Hari kedua merupakan hari di mana kita presentasi dan kami mendapat urutan nyaris terakhir sehingga saat menunggu kami benar-benar gugup. Saat menunggu, ada kejadian yang sangat lucu. Jadi saat berangkat menggunakan pesawat kemarin, kami sempat membuat kehebohan dengan berteriak kecil karena kaget pesawatnya seperti mau jatuh.
Ketika akan turun dari pesawat, aku memang sempat melihat ada sekelompok remaja sedang memperhatikan kami dan senyum-senyum sendiri. Saat itu saya iseng berpikir: “Mungkin mereka peserta lomba juga.”
Jadi saat kami menunggu giliran, tiba-tiba ada peserta lain yang menghampiri kami dan akhirnya kami pun bercakap-cakap. Mereka berasal dari Tangerang dan tiba-tiba salah satu dari mereka berkata: “Sepertinya kita naik pesawat yang sama deh.” Aku pun kaget dan menceritakan tentang kejadian di pesawat dan akhirnya kami pun tertawa terbahak-bahak karena tidak menyangka akan bertemu seperti ini.


Ketika giliran kami sudah dekat, kami berdoa dan akhirnya memulai presentasi, namun salah satu temanku sempat sangat gugup sehingga membuat kesalahan, tapi untungnya masalah itu dapat kami atasi. Meskipun begitu, masalah lain pun muncul, salah satu juri mempertanyakan isi buletin kami yang dianggap kurang tepat dan ketika kami mencoba menjelaskan tapi jawaban kami tidak diterima sehingga ketika keluar dari ruangan presentasi kami menjadi lesu dan tidak lagi berharap akan menjadi juara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar