Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
ASNiC Novel: Pengalaman Ikut Lomba Nasional Part 3

Mau duit?

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Rabu, 07 Desember 2016

Pengalaman Ikut Lomba Nasional Part 3

Aku pun tidak bisa berhenti tersenyum dan Bu Erna yang saat itu sedang tidak enak badan, langsung merasa sehat saat tahu kami menang. Berita kemenangan kami pun langsung menyebar cepat, guru-guru dan teman-teman memberi selamat kepada kami. Kami juga langsung menelpon keluarga masing-masing.
Akhirnya dalam hidupku, aku bisa memenangkan lomba nasional, mendapatkan medali emas dan membanggakan banyak orang. Ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidupku. Tapi keberhasilan ini tidak akan dicapai bila tidak ada dukungan dari semua pihak terutama guru jurnalistik kami yang telah membantu kami dengan sekuat tenaga.

Setelah itu lomba resmi ditutup dan keesokan harinya kami pergi ke Keraton Surakarta, Lokananta, dan berkeliling Solo. 5 hari di sana sangat menyenangkan dan aku secara pribadi tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.
Sekitar sebulan kemudian, sekolah mendapat panggilan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Kami sebagai peraih medali akan diberi apresiasi. Oleh karena itu kami pergi ke Dinas Pendidikan dan bertemu dengan Kepala Dinas SMP dan berbincang-bincang dengan beliau. Lalu beliau juga menyampaikan sesuatu yang tidak kusangka; jadi Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada kami berupa beasiswa jalur prestasi. Kami bebas memilih untuk bersekolah di SMA Negeri manapun di Jakarta, istilah mudahnya, kami langsung diterima di seluruh SMA Negeri di Jakarta.
Saat mendengar hal tersebut, aku sempat tidak percaya karena walaupun aku tidak berminat untuk bersekolah di sekolah negeri, tapi bagiku itu adalah sebuah kehormatan besar.
Selain itu sebenarnya nama kami akan disebut saat apel di Dinas, tapi karena keterbatasan waktu, rencana itu batal. Meskipun begitu, kami tetap berterima kasih atas perhatian pemerintah terhadap pencapaian kami.

Aku, Gitta, dan Hanna tidak mengikuti retret wajib kelas 9 karena lomba jurnalistik akhirnya diberi hadiah istimewa, yaitu retret dengan Suster Windhi, kepala sekolah SMP.

Retret dilaksanakan di Biara Santa Ursula sehingga aku cukup tidak sabar karena jarang ada murid yang diijinkan untuk masuk apalagi menginap di biara. Di sana kami mengenal banyak Suster dan berbagi cerita dengan mereka, kami juga tetap melakukan retret dengan cara refleksi, permainan dan lain-lain sehingga retret kami ini, walaupun hanya bertiga namun tetap memiliki arti yang sama dengan retret kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar