Dan
saat ia bertanya kepada Naomi, yang keluar dari mulut Naomi justru
kalimat terkutuk.
Kalimat
yang membuat jantung Danny serasa dihujam.
Kalimat
yang membuat sekujur tubuhnya lumpuh.
Kalimat
yang membuat segalanya jelas.
Jelas
bahwa hubungan mereka sudah tidak bisa seperti dulu.
Ditambah
lagi keluarga Danny mendapat masalah. Masalah yang masih berhubungan
dengan kejadian itu. Dan Danny meminta Naomi untuk menunggunya.
Menunggu
dan jangan pergi ke mana-mana. Tetap di sisi Danny.
Namun
Naomi Ishida tidak bisa.
Ia
merasa harus melawan masa lalunya, yang sejak dulu hanya ia simpan
rapi di dalam hatinya.
Dan
mereka pun berpisah.
Setelah
dua tahun berlalu, Danny Jo dan Naomi Ishida kembali bertemu dalam
sebuah pemotretan.
Tapi
apakah dua tahun itu terlalu lama bagi mereka berdua terutama Naomi
untuk berpikir?
Masih
adakah cinta di antara mereka?
Ditambah
lagi Danny melihat dengan mata kepala sendiri, Naomi berjalan dengan
pria lain sambil tertawa bahagia.
Akankah
mereka dapat bersatu?
Atau
salah satu dari mereka akan menarik diri dari perang dan cinta ini?
Spring In London
Gaya
penulisannya yang sangat khas, latar belakang cerita yang tidak
membosankan dan ide cerita yang cemerlang membuat novel-novel karya
Ilana Tan menjadi serbuan para penggemar novel bertema romansa.
Semua
novel-novel Ilana Tan juga termasuk dalam bestseller.
Kover
atau
sampul dari buku ini begitu menarik dan memikat pembelinya, ditambah
lagi dengan sinopsis di belakang buku
yang membuat calon pembeli
semakin penasaran dan akhirnya membeli buku ini.
Setelah membeli buku ini, tentu
para pembaca tidak menyesal.
Kemampuan Ilana Tan dalam
menyusun kalimat, membuat banyak terdapat kutipan-kutipan yang sangat
indah dan menyentuh dalam novel ini.
Seperti saat Naomi sedang
bingung apakah ia akan menerima tawaran pemotretan oleh Anny Jo.
Naomi berkata bahwa dirinya
masih belum bisa melupakan Danny. Dan merutuki dirinya sendiri karena
begitu bodoh dan merasa dirinya salah. Namun Keiko saudara kembarnya
berkata:
“Apa
yang salah dengamu? Naomi, tidak ada yang salah dengan dirimu. Kau
hanya mencintainya.”
Mungkin bagi beberapa para
pembaca, kutipan ini memiliki arti yang begitu dalam dan membuat hati
terenyuh.
Masih banyak lagi
kutipan-kutipan lain. Hingga akhirnya Ilana Tan membuat sebuah buku
berjudul “Seasons To Remember” yang berisi kutipan-kutipan dari
seluruh novelnya.
Namun tidak ada gading yang tak
retak.
Tentu bagi penggemar novel karya
Ilana Tan, alur dari cerita ini sudah bisa ditebak walaupun di setiap
novel tentu alurnya berbeda.
Dan
jika para pembaca tidak begitu menghayati dan memperhatikan kalimat
dalam
novel
ini, mungkin akan terasa sedikit sulit memahaminya.
Secara
keseluruhan novel ini layak menjadi pilihan bagi penggemar novel,
terutama penggemar novel romansa.
Dijamin
para pembaca akan ikut terhanyut di dalam kisahnya.
Dibalik Kesuksesan
“Karya-karyaku
saja yang dipublikasikan, jangan diriku. Aku grogi kalau berhadapan
dengan media,” kata Ilana Tan di telepon. Itu yang
dikatakannya
saat diwawancarai oleh sebuah
majalah.
Siapa
sangka, Ilana Tan yang sebenarnya tidak berniat menjadi pengarang,
sekarang menjadi sangat sukses.
Karya-karya
Ilana Tan yang telah terbit; Summer in Seoul (2006), Autumn in Paris
(2007), Winter in Tokyo (2008), Spring in London (2010), Sunshine
Becomes You (2012), dan "Autumn Once More" (2013)
Oleh: AV