Dear Sir or Madame, please translate it ok?
Mungkin kalian tidak mengerti rasanya menjadi anak jalanan karena aku adalah seorang anak jalanan. Setiap hari kerjaanku adalah mengamen dan mengais-ngais tempat sampah untuk mendapat makanan. Aku pasrah dengan hidupku ini karena aku yakin bahwa aku tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak sebab lihatlah keadaanku ini; bau, dekil, miskin, HIDUP LAGI!! Hehehe.... :D
Aku tinggal di rumah kardus bersama teman-temanku. Setiap kali ada lampu merah, aku dan teman-temanku langsung turun ke jalanan untuk mengamen. Setelah itu aku mulai mengais-ngais tempat sampah, biasanya aku hanya mendapatkan sepotong ayam goreng bekas dan nasi yang sudah kotor. Memang tidak enak makan seperti ini tapi daripada tidak makan sama sekali lebih baik makan makanan itu deh...
Saat aku sedang istirahat, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di dekatku dan keluarlah seorang bapak. Bapak itu menhampiriku dan mengajakku untuk masuk ke dalam mobilnya. Aku awalnya kaget tetapi akhirnya masuk juga aku ke mobil yang mewah itu.
Di mobil aku dan bapak itu berkenalan, ternyata nama bapak itu Bapak Rudi. Katanya ia kepingin aku tinggal bersamanya di rumahnya yang ternyata super mewah. Sampainya disana aku langsung disambut oleh pembantu yang akan merawatku. Disana aku diperlakukan seperti raja, diberi makan yang enak, diberi pakaian yang indah dan tidur di kasur yang empuk. Sekarang hidupku sudah berubah drastis. Aku juga bersekolah di sekolah favourite, dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Tetapi karena aku terlalu semangat sampai-sampai aku tidak memperhatikan kondisi tubuhku. Aku pun jatuh sakit. Kata dokter aku menderita penyakit kanker dan tidak akan sembuh. Pak Rudi dan aku kaget mendengar berita itu tetapi aku menerima berita itu dengan lapang dada. Aku sudah pasrah dengan hidupku ini. Hari Rabu aku pun tidak kuat lagi, akhirnya aku pun meninggal. Tapi aku yakin aku akan selalu dikenang oleh Pak Rudi maupun teman-temanku. Semoga saja.....
Mungkin kalian tidak mengerti rasanya menjadi anak jalanan karena aku adalah seorang anak jalanan. Setiap hari kerjaanku adalah mengamen dan mengais-ngais tempat sampah untuk mendapat makanan. Aku pasrah dengan hidupku ini karena aku yakin bahwa aku tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak sebab lihatlah keadaanku ini; bau, dekil, miskin, HIDUP LAGI!! Hehehe.... :D
Aku tinggal di rumah kardus bersama teman-temanku. Setiap kali ada lampu merah, aku dan teman-temanku langsung turun ke jalanan untuk mengamen. Setelah itu aku mulai mengais-ngais tempat sampah, biasanya aku hanya mendapatkan sepotong ayam goreng bekas dan nasi yang sudah kotor. Memang tidak enak makan seperti ini tapi daripada tidak makan sama sekali lebih baik makan makanan itu deh...
Saat aku sedang istirahat, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di dekatku dan keluarlah seorang bapak. Bapak itu menhampiriku dan mengajakku untuk masuk ke dalam mobilnya. Aku awalnya kaget tetapi akhirnya masuk juga aku ke mobil yang mewah itu.
Di mobil aku dan bapak itu berkenalan, ternyata nama bapak itu Bapak Rudi. Katanya ia kepingin aku tinggal bersamanya di rumahnya yang ternyata super mewah. Sampainya disana aku langsung disambut oleh pembantu yang akan merawatku. Disana aku diperlakukan seperti raja, diberi makan yang enak, diberi pakaian yang indah dan tidur di kasur yang empuk. Sekarang hidupku sudah berubah drastis. Aku juga bersekolah di sekolah favourite, dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Tetapi karena aku terlalu semangat sampai-sampai aku tidak memperhatikan kondisi tubuhku. Aku pun jatuh sakit. Kata dokter aku menderita penyakit kanker dan tidak akan sembuh. Pak Rudi dan aku kaget mendengar berita itu tetapi aku menerima berita itu dengan lapang dada. Aku sudah pasrah dengan hidupku ini. Hari Rabu aku pun tidak kuat lagi, akhirnya aku pun meninggal. Tapi aku yakin aku akan selalu dikenang oleh Pak Rudi maupun teman-temanku. Semoga saja.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar